Legend of Korra

Asykuruka yaa Rabb.. akhirnya perkuliahan semester empat berakhir hari ini. untuk merayakannya, puas-puasin aja nonton film. kebetulan serial animasi favoritku baru saja dirilis. sekedar informasi, ini dia serial fovoritku.. cek it out....
The Last Airbender: Legend of Korra (awalnya berjudul Avatar: Legenda Korra) adalah serial televisi animasi mini seri Amerika yang akan mulai ditayangkan di Nicklodeon pada tahun 2012. Serial ini akan berlansung selama 26 episode. Dunia alam semesta yang fiktif juga masih akan ditampilkan disini. Dunianya masih dipenuhi oleh banyak unsur budaya dan etnis. Didalamnya juga mungkin orang-orang akan memiliki kemampuan supranatural untuk memanipulasi baik itu air, bumi, api dan udara. Ada satu orang yang dikenal Avatar, yang memelihara keseimbangan antara empat negara dan merupakan satu-satunya orang yang bisa menguasai keempat elemen itu. Korra dalam animasi mini seri ini akan berperan sebagai protagonis, ia adalah inkarnasi dari Avatar Aang, Avatar sebelumnya dari serial pertama. Setidaknya jarak tahun Korra dan Avatar Aang adalah 70 tahun pasca kekalahan Raja Api Ozai dan Putri Azula diakhir rangkaian serial pertama. Pencipta The Last Airbender ini, Michael dante DiMartino dan Bryan Konietzko akan mengikuti alur budaya korea dalam serial ini.
Foto yang dirilis Nickelodeon yang menggambarkan suasana Kota Republik.  
Seri ini akan berfokus kepada kehidupan Korra, wanita remaja yang berperan Protagonis dari Suku Air Selatan dan Inkarnasi dari Avatar abad ini. Ia memiliki sifat pemarah, mandiri dan siap menghadapi dunia. Sebagai Avatar, dia harus menguasai keempat elemen itu. Namun, ia belum menguasai Pengendalian Udara. Karakter yang diperankan ini terinspirasi dari Avatar Kyoshi, Avatar sebelum Avatar Roku. Untuk menghindari pengulangan kisah petualangan Aang, penciptanya menunjukkan tempat yang bernama Kota Republik, Kota penuh gaya metropolitan di mana semua orang dari seluruh bangsa menyatu baik Pengendali maupun non-pengendali yang hidup bersama. Konsep gambar kota diambil dari desain kota Shanghai pada tahun 1920 dan Hongkong, Manhattan serta Vancouver pada tahun 1930. Dalam serial ini, Korra harus belajar dari Master Tenzin, putra bungsu dari Avatar Aang dan Katara, dan bersaing dengan revolusi yang terjadi di Kota Republik.

Patung Avatar Aang, Avatar sebelum Korra, berdiri megah dipinggir sungai di Kota Republik.
Konflik yang banyak terjadi pada serial ini berasal dari Kelompok Anti-Pengendali, sekelompok orang yang tidak menyukai mereka-mereka yang mempunyai kemampuan mengendalikan unsur-unsur tertentu. Untuk menghormati penemuan Toph Beifong tentang Pengendalian Logam Metal, pencipta serial ini sengaja menghadirkan tokoh pemimpin Kepolisian Pengendali Logam Metal, yaitu Putri Toph sendiri. Olahraga yang paling populer di kota Republik adalah Pro-Bending, jenis olahraga yang melibatkan beberapa Pengendali sebagai Instruktur Pengendalian.

Proses produksinya sudah diumumkan di Comic Con-tahunan di San Diego pada 22 juli 2010. Saat ini, rangkaian animasi ini masih dalam proses produksi dan akan dirilis pada tahun 2012. Sebelumnya judulnya berjudul Avatar: Legenda Korra ber-episode 12, namun diubah untuk cerita 70 tahun setelah Avatar Aang, dan ditambah 14 episode menjadi 26 episode yang masing-masing akan ditayangkan pada 2 musim. Judul dari mini-seri ini diganti karena lisensi judul film Avatar (2009), dan akhirnya The Last Airbender: Legenda Korra menjadi penggantinya.
Kisah ini tetap akan mengedepankan petualangan serta menyeimbangkan dengan tema-tema dewasa. Soundtrack asli serial sebelumnya juga akan digunakan kembali diserial ini. Pengisi suara Zuko diserial sebelumnya, Dante Basco juga akan kembali diserial baru ini tentunya dengan suara yang berkarakter beda, begitu juga dengan pengisi suara Appa dan Momo, Dee Bradley Baker juga akan kembali mengisi suara hewan diserial animasi ini.


sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/The_Last_Airbender:_Legend_of_Korra

My Second Journey


Pagi ini, Kamis 24 Mei 2012 sekitar jam 09:20 kami memulai perjalanan kedua kami. Perjalanan kali ini terasa sedikit berbeda. Jika pada perjalanan pertama kami hanya berlima (aku, Amy, Desy, Fauza dan Diah), kali ini  kami berenam ditambah dengan Siti.
Tempat pertama yang akan kami singgahi adalah makam Pangeran Antasari, Seorang pahlawan nasional yang berasal dari Banua Banjar. Berhubung kami sebelumnya tidak pernah kesana, maka yang menjadi guide kali ini adalah Desy. Sebenarnya dia pun belum pernah singgah kesana, namun ia sering melewati kompleks makam Pangeran Antasari tersebut.
Perjalanan bermula di kampus tercinta kami, FKIP Unlam Banjarmasin. Setelah semua berkumpul, kami memulai perjalanan. Rute yang kami lewati kali ini dari FKIP- Jl. Cendana di belakang Gedung Sultan Suriansyah- belok kanan-belok kiri menyusuri sungai- belok kiri- Mesjid Jami di Sultan Adam_ belok kiri.
Sesampainya dikomplek makam, suasana lenggang menyapa. Ternyata gerbang kompleks makam tersebut terkunci. Setelah beberapa lama celingak-celinguk ga jelas karena bingung harus ngapain, akhirnya datang juga sang kuncen penjaga makam. Dia membukakan gerbang pagar untuk kami.
Kompleks makam Pahlawan Nasional Pangeran Antasari
Masuk kompleks makam, hobi fotografer amatir langsung kumat. Si hijau Sony langsung ku keluarkan dari sarangnya. Mulailah aku beraksi. Jeprat sana jepret sini. Makam Pangeran Antasari terletak sebelah kiri gerbang. Makam ini terlihat berbeda dari yang lain karena ia ada di dalam pagar tersendiri. Selain makam Pangeran Antasari juga ada lain. Makam Panglima Batur terletak sebelah kanan gerbang sejajar dengan makam Pangeran Antasari. Sedikit kebelakang,  masih sebelah kanan gerbang terdapat makam Ratu Zulaiha. Disebelah kiri makam Ratu Zulaiha terdapat makam Ratu Antasari, dan disebelah kirinya lagi makam Pahlawan Ampera Hasanuddin HM.
Aksi gokil ku berhenti setelah Siti mengajak kami membaca Yassin sebagai hadiah bagi para Pahlawan kami ini. Kami pun duduk dengan takzim dihadapan makam Pangeran Antasari. Lantunan ayat demi ayat mulai terdengar syahdu dari mulut-mulut mungil kami. Selesai melantunkan surah Yassin, kami lanjutkan dengan memanjatkan doa. Doa semoga segala amal kebaikan para pahlawan ini diterima disisiNya, serta mereka mendapatkan tempat yang indah di sana. Amiin..
Usai ritual sederhana tersebut, kegokilan kami berlanjut. Si hijau ku seakan tak ingin berhenti merekam segenap kenangan di tempat ini. Mulai dari foto situs sejarah di tempat tersebut, sampai dengan kegokilan kami yang bernarsis ria di sana. Untunglah tak ada pengunjung lain disana selain kami, sehingga kami tak malu untuk mengekspresikan diri. 
Foto Narsis kami hehehee

Di dalam kompleks Makam Pangeran Antasari
Setelah puas disana, kami melanjutkan perjalanan ke target selanjutnya. Kami mengunjungi Museum Wasaka di Banua Anyar. Dari makam Pangeran Antasari kami jalan terus, sampai jalan raya belok kiri. Diperempatan lampu merah kami belok kanan. Museum Wasaka ini terletak di tepian sungai, di samping jembatan Banua Anyar, Jl. Kampung Kenanga Kel. Sungai Jingah Banjarmasin.
Setelah mengamankan kuda besi kami, mulailah petualangan di Museum Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan Waja Sampai Ka Puting ini. Dermaga berukuran sedang tampak berdiri anggun menyambut tamu di depan museum ini. Disampingnya ada sebuah perahu bermotor ukuran lumayang besar sedang bersandar. Jalan seluas sekitar satu setengah meter seakan red carpet yang menemani langkah kami menuju pintu museum. 
Dermaga di depan museum

museum tampak depan
Museum yang diresmikan pada tanggal 19 November 1991 oleh gubernur Kalimantan Selatan saat itu, Ir. H.M. Said itu terlihat seperti sebuah rumah banjar bubungan tinggi yang terbuat dari kayu ulin. Seperti namanya, rumah ini memiliki barumahan yang tinggi. Tangga depannya pun terbuat dari kayu ulin yang terlihat menghitam karena usia. Lawangnya juga terbuat dari kayu ulin, begitu juga Lulungkannya.
Begitu masuk ke ruang tamu, terdapat sebuah meja yang diatasnya terdapat buku tamu. Setelah mengisinya, kami pun masuk. Ruang depan naik sekitar lima puluh sentimeter dari ruang tamu tadi, kami pun harus menaiki tangga yang tidak begitu tinggi. Sesampai disana terdapat profil Provinsi beserta Kabupaten-Kabupaten dan kota yang terdapat di Kalimantan Selatan. Juga terdapat foto-foto Gubernur Kalimantan Selatan dari masa ke Masa. Ditengah ruangan ini terdapat satu set kursi yang terbuat dari Paikat dan ejanya dari marmer.
Langkah kaki berlanjut pada ruang utama museum ini. Lantainya pun meninggi sekitar tiga puluh senti dari ruang sebelumnya. Kami masuk dari pintu sebelah kiri. Didindingnya tertulis pengantar isi museum tersebut. Bagian pertama berupa Organisasi Pergerakan yang Lahir Sebelum dan Sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945. Disana tersagi berbagai organisasi rakyat Kalimantan Selatan pada masa-masa kemerdekaan dalam bentuk bagan dan tabel. Juga tersaji beberapa peralatan rumah tangga yang pernah digunakan para pejuang seperti kawah, pangayuh kawah, sanduk nasi, cangkir, piring, mangkuk, periuk, panci, cubik, dan kukulaknya. Disisi lainnya ada peralatan markas, dari mesin ketik jadul, pulpen, sampai sepeda ontel kuno. Masuk lebih kedalam ada kostum para pejuang dan penjajah Belanda. 
Pengantar

Daftar Organisasi kemasyarakatan era 1945-1949

Kawah dan kayuhan

beberapa perlengkapan markas
Bagian selanjutnya ada Pertempuran-pertempuran yang terjadi di Kal-Sel dalam rangka menegakkan kemerdekaan Indonesia 1945-1949. Didinding sisinya ada foto-foto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan melawan penjajah Belanda masa-masa revolusi fisik. Ditengah ruangai ini ada peta perjuangan rakyat Kal-Sel. Juaga ada beberap relief yang menggambarkan beberapa pertempuran melawan penjajah Belanda.
Selanjutnya ada bagian Senjata-Senjata yang digunakan pada masa perjuangan. Senjata yang disajikan disini cukup beragam. Dari yang modern seperti granat dan berbagai jenis pistol serta senapan samapi senjata yang yang bersifat tradisional seperti keris, mandau, sarapang atau tombak dan damak. Lalu ada pula yang bersifat magis seperti jimat kalung dan jimat babasal, lawon barajah, dan beberapa benda lainnya yang bersifat magis. 
kalung dan jimat babasal

beberapa senjata tradisional yang digunakan pejuang melawan belanda
Lalu ada sebuah ruangan yang agak menurun. Disini terdapat sebuah dauh yang konon digunaka sebagai isyarat untuk berkumpul. Di belakan terdapat replika orang belanda yang tengah menjalankan sebuah mesin. Disebelahnya ada juga replika orang banua sedang melebur besi untuk membuat mandau.

Bagian terakhir adalah terbentuknya pemerintahan gubernur tentara ALRI divisi IV pertahanan Kalimantan.  Disini terpapar informasi seputar peristiwa proklamasi 17 Mei 1949. Ada juga lukisan Hasan Basri, dan sebagai orang kandangan, kami pun berfoto di depan lukisan Hasan Basri dan di depan teks proklamasi 17 Mei 1949. 
Setelah puas mengobrak-abrik museum, perjalanan kami lanjutkan. Kali ini perjalanan tidak lagi di darat, tapi di air alias menyusuri aliran sungai martapura. Tinggal di kota seribu sungai rugi rasanya jika tak pernah mengarungi sungai disini. Awalnya memang takut, karena aku sedikit takut dengan namanya air dalam jumlah yang banyak juga luas. Tapi demi keingintahuan, rasa takut itu harus aku lawan.
Akhirnya aku sudah berada di atas klotok. Pelan namun pasti, klotok yang kami tumpangi berjalan pelan meninggalkan dermaga museum wasaka menuju ke siring depan kantor gubernur. Sepanjang perjalanan, terpampang lukisan kehidupan masyarakat banjar yang tak terpisahkan dari sungai. Anak-anak kecil yang begitu ceria balumba di tepian sungai, lalu ibu-ibu yang mencuci pakaian. Rumah lanting yang berjejer di tepian sungai juga menandakan betapa pentingnya sungai bagi mereka. Rumah-rumah yang berdiri di bibir sungai juga sebagian menghadap ke sungai, artinya sungai tidak hanya sebagai sumber air, namun layaknya jalan raya bagi mereka. 
Jembatan Banua Anyar

Rumah gaya tradisional di tepi sungai

rumah lanting
Puas dengan perjalanan air, perut kami mulai menuntut untuk diisi. Bertepatan dengan azan zuhur, kami tiba di warung soto banjaj bang amat. Segera saja kami memesan makanan. Nikmat sekali rasanya, makan soto dan sate, minumnya es kelapa muda, diiringi musik panting nan merdu, serta landcape sungai nan asri. 

Setelah kenyang, kami menuju mesjid jami untuk menunaikan kewajiban kami. Sejuk sekali rasanya ada di dalam mesjid ini. Mesjid yang nampak indah, walaupun belum seratus persen selesai di renovasi.
Disinilah akhir perjalanan kami hari ini. Entah tempat apa lagi yang nantinya akan kami datangi.

My First Journey


Berawal dari sebuah rencana yang spontan tercetuskan, kami memulai perjalanan ini. Pagi itu, kamis 10 Mei 2012 aku, Fauza, Desy, Diah, dan Amy berkumpul di depan kampus tercinta, FKIP Unlam Banjarmasin. Rencanannya, kami ingin mengunjungi makam dan mesjid Sultan Suriansyah, makam Pangeran Antasari, serta Museum Wasaka. Wajar rasanya jika kami begitu interest mengunjungi tempat-tempat tersebut, karena itu merupakan bagian dari study kami di pendidikan sejarah.
Dari kampus, kami menuju jalan pangeran untuk menuju kuin, lokasi target pertama kami. Disini kami menjiarahi komplek makam sultan Suriansyah. Kopleks makam ini terletak di tepi sungai, di depannya ada sebuah dermaga dan bersandar beberapa klotok.
Masuk kompleks makam kami segera menuju makam Sultan Suriansyah beserta ratunya yang terletak di sebelah kanan. Makam tersebut terletak didalam sebuah pagar dan tertutup kain. Warna kuning dan hijau mendominasi makan ini. Disana kami menyempatkan membaca surah Yasin dan mendoakan beliau. Disamping kanan makam sultan Suriansyah ini, terdapat beberapa makam. Ada makam Khatib Dayyan, Patih Kuin, Patih Masih, juga H. Sa’anah. 
Lalu kami menuju makam Pangeran Hidayatullah dan Rahmatullah di sisi kiri kompleks makam ini. Bentuk makamnya tak jauh berbeda dengan makam Sultan Suriannsyah. Disisi kirinya juga terdapat beberapa makam yang kelihatannya ada yang masih baru. 
Di bagian tengah antara makam Pangeran Suriansyah dan Hidayatullah, terdapat juga beberapa makam. Ada makam salah seorang hulubalang kerajaan, Pangeran Adipati Anta Kusuma. Lalu di belakangnya ada makam seorang anak cina. Ada juga makam pangeran Ahmad, pangeran Muhammmad, Sayyid Muhammad, Gusti Moch. Arsyad, dan Seih H.Abd Malik.
Di bagian belakang makam terdapat sebuah bilik kecil. Bilik ini sebagai temapt cuci muka dan mandi. Di kompleks ini juga terdapat sumur peninggalan sultan Suriansyah.
Puas di makam, kami menuju museum yang masih terletak di kompleks ini. Meseum ini terletak di bangunan terpisah dan agak ke depan. Di museum ini kami melihat beberapa benda yang di temukan di sekitar area makam. Juga terdapat banyak foto yang menggambarkan keadaan di sekitar makam dari masa kemasa. Hal paling menarik bagi kami adalah silsilah raja-raja banjar. Ini menjadi menarik karena kami baru saja mempelajarinya.
Perjalanan kami lanjutkan ke Mesjid Sultan Suriansyah yang letaknya tak jauh dari situ. Mesjid yang masih berdisain tradisional ini terlihat kokoh berdiri. Warna hijau memonopoli interior mesjid. Atap mesjid masih dari atap ulin, begitu juga lantai dan dindingnya. Ukiran-ukiran kaligrafi serta ornamen khas banjar menambah indah mesjid ini. Layaknya kompleks makam, mesjid ini juga terletak di tepi sungai. Munkin karena itulah udara di dalam mesjid ini begitu sejuk.
Puas dengan keindahan mesjid ini, kami memutuskan untuk mencari minuman segar. Pilihan kami jatuh pada es kelapa muda yang terletak si seberang sungai mesjid ini. Kami pun menuju kesana. Begitu sampai, kami bukan hanya disuguhi segarnya es kelapa muda, tetapi juga dipukau dengan indahnya mesjid Sultan Suriansyah dari tepian sungai. Subhanallah.
Hari kian tinngi, tak terasa adzan zuhur berkumandang dari mensjid bersejarah tersebut. Kami pun memutuskan untuk pulang. Memang tidak semua tempat dapat kami kunjungi hari ini, namun masih ada waktu untuk melanjutkan perjalanan ini.

Risalah kecil untuk abii

tadi abii bertanya, "handak lah pian nak?"
aku hanya bisa menjawab dengan tawa kecil.
jauh di lubuk hati, aku menjawabnya, "inggih bah ai, ulun handak. handak banar malah"
tapi rasanya bibir ini tak mampu mengucapkannya. seakan ada yang mengganjal mulut ini untuk mengatakannya.
wahai abii.. siapa sih yang tak ingin pergi kesana lagi? tapi situasi nya sekarang berbeda... walaupun kau tak mengatakannya, tapi aku mengerti..
abii.. aku tau betapa mulia keinginanmu, namun aku tak tega, jika demi aku, akan ada kepentingan lain yang terabaikan..
abii.. aku tak pernah meragukan kasih sayang mu.. tanpa kata pun aku begitu memahami, betapa kau menyayangiku.. hanya saja jika hal ini akan memberatkanmu, aku rela menagguhkan keinginanku.. karena aku pun begitu menyayangimu,,
abii... selama ini apa yang kau juga ummii berikan pada ku, sudah lebih dari cukup. aku tak akan marah jika ingin ku kali ini tak terlaksana. bagaimana ku sanggup marah pada kalian berdua, selama ini segala ingin ku selalu kalian berikan..
abiii... jujur aku tak tega.. jika hal ini harus merepotkan mu..
tunda sajalah abiii,, aku akan bersabar menantikan saat yang lebih tepat untuk mewujudkan inginku, juga ingin mu...

No Titlee


Dikesahkan.. perusahaan PSS merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan pendidikan daerah terpencil. Suatu hari perusahaan PSS mendapatkan  sebuah proyek bernilai miliyaran rupiah. Untuk menangani proyek ini, Mr. Z membentuk sebuah tim yang diketuai H, dengan anggota A, D, dan R. Untuk menyelesaikan proyek tersebut, tak jarang mereka lembur bahkan sampai harus menginap di kantor. Suatu malam, ketika mereka harus lembur di kantor.

D         :aduhh lapar nahh..
H         :iyaa ya,, ternyata lapar...
A         : faktor belum makan, begadang lagi.. lapar ae parut nahh
R         :kenapa? Ndak makanan kahh
D       :ndak ja ahh... kasi gen R, kam kluar stumat.. cari martabak kahh kemuka situu
H         :wahh ide bagus tuu
R         :okehh sii kita nahh D
D         :ikam ja gen sorangan
R         :hahh aku ja kah sorangan??
A         :kaene nahh, sederhananya gawian kami ne masih banyak. Jadi harus kah kami umpat mun ikam kawa ja tulak sorangan ??
R         :okehh yu ja ku yang nukar...
           Dimana??
A & R   :R.................... tulak ja lagi sanaaaa

Dengan berberat hati, akhirnya R mau juga pergi mencari makanan. Ketika keluar dari ruangan kantor, suasana mencekam. Kantor yang sudah ditinggal pegawainya begitu sepi.  Saat R berjalan di lorong, tiba-tiba lampu dilorong mati satu demi satu. Rasa takut menjlar di hati R. Saat ia terus berjalan tiba-tiba sebuah bayangan putih melintas cepat di ujung lorong

R         :hahhhh.... apa itu??

Sesaat setelah R bertanya, barulah ia lari menuju kantornya... sesampainya dikantor.

D       :nahhh R datang, mananya R makanannya??
R        :makanan apanya,, tu naa mati lampu dimuka.
A       :trus, kam tekutan kahh?
R        :kadaaa... ku mancari senter banar ai (mencari alasan karena gengsi jika ketahuan ketakkutan)
A       :owhh. Tu nah senternya di lemari sebelah kiri rak nomor dua
R        : (mencari-cari senter dilemari) mana? Kadada nah?
A       :masa? Semalam habis kam pakai kam andak kasitu lagi lah D?
D       :he eh.. sudah ku andak kasitu (sambil berjalan mendekati R) nahhh ne inya ada ha..
R        :he he lahh..hehee
D       :tulak ja lagi sana, lapar nahh
R        :sama ku gen lapar jua nah.. (terdiam sejenak) ehh kawana aku pankk
A       :R, sini nah kuluruskan masalahnya. Gawian ne balum tuntung, esok harus sudah dilaporkan lawan boss besar. Jadi,, kawa ae loo kam tulak sorangan??
R        :huhhh

Dengan sangat berat hati, R pun kembali pergi. Ia pergi melewati gerbang yang lain. Disana, ia bertemu dengan O.

R        :O, kawani aku pank, mencari makanan keluar
O       :..... kam neh! Kada tau kah kam ku ne lapah.. nyar datang mengawani pa P ke luar kota.. (menghentakkan kaki, lalu pergi begitu saja)
R        :O... yahhh maraju inya.. (sambil berjalan menyusul O) O..O... dimana ikam???

O pergi berjalan meninggalkan R. Ia bermaksud pergi ke ruang kantor dimana ada A dan kawan-kawan. Saat ia sampai di pintu kantor, ia melihat ke lorong di depan kantor. Ia melihat seseorang diujung lorong itu. Seseorang yang sangat dikenalnya. O pun berjalan menghampirinya. Begitu ia ada dibelakngnya

O       :V, beapa malam-malam disini?... oeyy, napa kada heran-heran dikiau.. (V masih diam dan tak bergeming dari tempatnya) V... (sambil menyentuh pundak V)

Begitu V membalikkan badan, ternyata ia bukan V, hanya sesuatu yang manampakkan diri menjadi V

O       :aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa............

Sementara itu, R yang mengejar O bingung harus mencari kemana. ia pun berfikir O marah padanya dan pergi ke kantor tempat A dan kawan-kawan. Akhirnya, Ia memutuskan untuk pergi sendiri mencari makanan. Ia kembali menyusuri lorong di samping kantor. Saat ingin melewati gerbang, tiba-tiba gerbang itu tertutup sendiri. Tanpa bertanya lagi. R lari terbirit-birit. Begitu ia sampai disamping kantor ia melihat O. R pun mengejarnya

R        :O...O.... tunggui aku pankk.. (O berjalan melalui lorong depan kantor, R mengikutinya) O,, sarik kah kam?? Maaf... hadangi aku pankk, lajunya kam bejalann

Diujung lorong, O berhenti. R pun berhenti tepat dibelakngnya. Saat ia membalikkan badan

R        :astaghfirullahh.. siapaaa?????????? (tiba-tiba dunia menjadi gelapp)

Sementara itu, diruangan kantor. A, D, dan H gelisah menanti R. Bukan karena khawatir sihh, tapi karena sudah lapar

D       :ahh lawasnya R ne, lapar sudah nahh.
H       :mungkin banyak orang yang beli makanan, jadi harus antre dulu
A       :ehh, O lawasnya lah dijalan. Tadi inya mesms jer sudah dimuka kantor gedung ndak kesini. Lawasnya pank kada sampai-sampai?!?!
D       :tawaff klo bagiannya nee
H       :sabarr,, mungkin mereka lagi menggosip sama paman satpam di depan sana
D       :hahaaa.. R menggosip? Yang ada inya bertanya
A       :hahahaa bujur tu D ae..

Setengah jam kemudian, R maupun O tidak jua muncul. D yang mulai tak sabar menggerutu sambil terus memegang HP. Ia melampiaskan kekesalan karena menunggu R dengan SMSan.

D       :astaghfirullah.. lawasnya R nee.. kamana garang nukar makan?? Lawasnya nyar datang
H       :coba ditelpon A.. takutnya ada apa-apa dijalan..
A       :HP nya mati nahh, lowbat. Kam pank D, jangan beSMSan lawan M tarus pankk
D       : ...(mencoba menelpon R)... kada diangkatnya nahh
H       :lagi dijalan mungkin, jadi ga bisa ngangkat telpon
A       :telpon O pank, dimana inya sudah
D       :..(menelpon O).. behh sama ja bagiannya nee.. kada diangkatnya jw nahh
A       :bahh, bisa bujur ne, jer pa H.. bagiannya menggosip lawan paman satpam dimuka sana.
H       :hahahaa... teori baru itu, dan perlu diuji kebenarannya
D       :untuk mengujinya, kita cek ae pos satpam dimuka sana. Hahahaa
A       :hahahaa.. sii nah D, kita cek kemuka pank, klo pina bagiannya dasar nyangkut di pos satpam
D       :hahh bujuran kah??
A       : he eh,, kasinahhh,, kam lapar loo??
D       :emmm okehh. Pa, kami tinggal kada papa loo?
H       :iyaa, ga papa.. secepatnya kembali dan bawa makanan yaa
A       :hahahaa... siiippp

A dan D pun pergi mencari R. Mereka melewati lorong didepan kantor. Suasana mencekam, gelap, juga dingin.

A       :behh D nehhh, SMSan trus lahh.. baiknya tu kam nyalai senter di HP kam tu nahh,, kadap sini.
D       :okehh ku nyalakan nahh..

Saat mereka melewati mushalla, dalam keremangan D melihat seseorang didalam sana. Dia mengenakan baju seperti yang dikenakan R. Postur tubuhnya pun mirip dengan R. Dia melakukan gerakan sholat.

D       :behh disini sakalinya sangkutnya R nehh.. (sambil menunjuk kedalam)
A       :shalat apa inya? Belum ba isya kah tadi?
D       :tahajjud klo hahahaa

Mereka menunggu diluar ruangan. Ketika mereka melihat orang itu melakukan gerakan seperti salam. A dan D mendekatinya.

A       :disuruh mencari makan, disini sakalinya besinggah
D       :tau ne,, kawan maka kalaparan nunggui

Saat mereka sudah berada tepat R. Sosok R pun membalikkan badannya menghadap A dan D. Ternyata ia bukan R..

D       :astagaaa.... (ambil ancang-ancang langkah seribu)
A       :,,,,,,,,,,,(baca ayat kursi sambil berlari meninggalkan mushalla)

Ternyata, sosok itu sudah berada di luar mushalla. Ia berdiri tepat di depan WC. A dan D pun bertambah takut. Mereka terus berlari menuju kantor mereka. Saking takutnya, D tidak merasa kalao HP yang dipegangnya terlepas dan jatuh di lorong itu.
Sementara itu, H yang ditinggal sendiri diruang kantor. Saat sedang mengetik, ia melihat seperti ada orang yang lalu lalang di depan kantornya.

H       :R, sudah datang ya? Tadi A sama D nyari kamu.. (yang dipanggil tidak menyahut. H pun penassaran dan berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang diluar) A, kamu yaa?? D?? (tetap tak ada sahutan)

Saat H membuka pintu. Sosok itu menampakkan dirinya. H menjerit kencang dan kemudian dia pingsan.
A dan D yang ketakutan terus berlari menuju kantor. Saat ingin memasuki kantor. A dan D terkejut karena menemukan H yang pingsan di depan pintu. A dan D pun berusaha menyadarkannya.

A       :H..H!! bangunnn
D       :H?? Pa H bangun pank
H       :..(pelan-pelan membuka mata) ehhh apa tadi? Owhh internet itu termasuk alat karena ia merupakan ... (meracau tidak karuan)
A       :nahh hamm. Sadar pa.. ne bukan lagi di runag kuliah
H       :..(mulai sadar seratus persen).. owhh.. astagaa kemana saja kalian ini.... harusnya kalian ada saat kejadian tadi. Tadi ada sesuatu didepan pintu sana
D       :kami juga ketemu H.. hahhh ngeriii
A       :hubungi O lagi pank D.. bila inya datang bulikan ja dah kita.. mun kada tenang ne kada kawa jua kita menggawi laporannya. Baik kita menggawi dirumah.
H       :wahhh betul itu.. ayo D, coba hubungi O
D       :iyaa, hadangi dulu nahhh... (sambil mencari-cari HP dikantong celanannya) mana HP ku lahh? tadi rasanya ada ja.
A       :tadi pas kita keluar ada ja HP nya kam pingkuti
D       :he eh tadi ada ja, dimana lah ku maandaknya
H       :ingat-ingat lagi........... atau, siapa tau jatuh?
D       :astagaa.. kayanya gugur pas dimuka mushalla tadi pank..
A       :bahh iya ja am nee..
H       :jadi?? Ga ada HP ne
A       :sepertiny..
D       :ahhh

Setelah berunding, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang walaupun tanpa dijemput O. Setidaknya mereka keluar dari gedung itu. Mereka pun berjalan bersama melewati lorong didepan kantor. Saat berjalan semua merasakan ada hawa aneh yang membuat bulu kuduk berdiri. Masing- masing sibuk dengan pikirannya. Ada yang berdzikir, ada yang berdoa, dan ada yang membaca ayat kursi.
Saat mereka sudah berada di depan gerbang utama untuk keluar gedung. Tiba-tiba.. gerbang itu menutup sendiri. Mereka panik dan mencoba membuka kembali gerbang itu. Tapi gagal karena gerbang itu sudah terkunci. Saat itulah,, sesosok makhluk muncul diluar gerbang dan seakan-akan menuju mereka. Tanpa aba-aba lagi mereka bertiga pun lari tunggang langgang menuju kantor mereka lagi. Saat melawi lorong, makhluk itu kembali menampakkan diri di kaca sepanjang lorong. Mereka semakin takut dan mempercepat langkahnya. Akhirnya mereka sampai ke kantor dengan nafas ngos-ngosan.
Sementara itu, O dan R ternyata terkunci di dalam WC. Mereka terkunci di Wc yang berbeda namun bersebelahan. R yang menyadari ada seseorang disebelahnya, karena mendengar suara seperti orang bersin. Ia berfikir hantu tak mungkin bersin. Jadi pastilah itu manusia. Ia pun memberanikan diri bertanya

R        :siapa disebelah?
O       :aku,, beapa ikam R??
R        :O kah? Kada tau jua nahh... tau-tau ku sudah tekurung disini.. buka kan lawangnya sii . . . kada nyaman lalu nah disini
O       :kam kira ku katu klo lah disini., jaka nya ku kawa kaluar sudah mulai tadi ku kaluar,,
R        :owhh.. kam tekurung jua kahh??
O       :...(memukul pintu) sudah tahu tu kada usah betakun lagi pankk?

R terdiam, O terdiam. Sebenarnya, R ingin memainkan musik di HP nya tapi HP nya mati. Akhirnya mereka sama-sama diam sampai esok pagi.
Keadaan dikantor tidak lebih baik. Sepanjang malam mereka tidak tenang karena dihantui ketakutan.
Keesokan harinya... petugas kebersiha yang berniat membersihkan WC terkejut karena menemukan dua orang di WC dengan keadaan yang mengenaskan. Bukan tewas. Tapi tidur di WC  
Pa Z, sang boss besar yang memang selalu datang pagi. Begitu terkejut ketika menemukan H, A dan D yang tertidur dengan posisi berdekatan dikantornya. Z langsung naik darah. Ia pun membangunkan mereka.

Z       :bangun-bangunnn... sudah pagiii
A       :hahh astaghfirullahhh bapa..
H       :owhh bapa.. maaf pa
D       :hoammmmm
Z       :sudah,, ga usah minta maaf.. gua ga butuhh... cuci muka sana, biar segar.. sekalian sikat gigi.. biar ga bau...
H       :iyaa pa
Z       :laporannya mana A??
A       :maaf pa, belum selesai karn...
Z       :apaa?? Blom selesai?? Trus kalian tadi malam ngapain ajaa?? Cuma tidur
H       :bukan gitu pa.. tapi..
Z       :ahhh gua ga perlu tapi.. gua perlu laporan... bla bla bla bla blaaa

Akhirnya, mereka semua kena marah sama Z. Z sama sekali tidak mau mendengarkan penjelasan mereka. Dan akibatnya, malam nanti mereka harus begadang lagi karena Z menambah tugas untuk mereka




THE END


Leave your comment here:

NB: cerita ini di buat hanya untuk lucu-lucuan.. bila terdapat kesamaan temapt, tokoh itu merupakan hal yang tidak disengaja. Cerita ini hanya fiktif.

Mengintip Hulu Sungai Selatan Masa Praaksara (sebuah catatan di hari ulang tahun)

Jreng jreng jrengggg… Syelamath Ulang Tahun kabupaten ku yang manis dan indah, Hulu Sungai Selatan.. Roma atau Paris, indah Kandang...