Berbagi ide kreatif dalam pembelajaran sejarah yang menyenangkan
Implementasi MPI dengan Manggau Amas
Pelajaran matematika dan fisika yang dianggap oleh sebagian orang itu sulit, saya menyukainya. Pelajaran bahasa Inggris yang katanya membuat lidah keseleo, saya pun mencintainya. Pelajaran sejarah yang katanya membosankan, saya pun ketagihan mempelajarinya. Saya tidak terlalu suka menggambar, tapi saya mau mengikuti pelajaran seni dengan serius karena guru yang mengajarkan sungguh menyenangkan. Iya, pengalaman belajar saya sungguh menyenangkan. Pengalaman tersebut membuat saya cinta belajar hingga hari ini. Hal itulah yang membuat saya ingin menjadi seorang guru bukan hanya sekedar guru tapi guru yang menyenangkan dan bisa membuat murid-murid saya mencintai proses belajar itu sendiri.
Perkenalkan nama saya Ikrimah Laily saya adalah seorang Guru Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Situasi
Awal semester, saya melakukan riset kecil-kecilan (asessmen diagnostik awal) kepada siswa saya dengan menanyakan beberapa pertanyaan, diantaranya adalah, "menurut kalian bagaimana sih pelajaran Sejarah itu?". Mereka menuliskan pendapat mereka di papan tulis satu persatu. Ada yang menuliskan bahwa sejarah itu hafalan angka tahun, tokoh-tokoh pahlawan kemerdekaan, dan ada juga yang berpendapat bahwa sejarah itu membosankan.
Dalam pembelajaran, 20 menit pertama siswa masih semangat, namun sulit untuk mempertahankan semangat belajar mereka hingga akhir pelajaran. Siswa terlihat bosan. Ada yang meletakkan kepala di atas meja, ada juga yang terlihat menguap. Dari situasi tersebut, serta dari persepsi siswa, terlihat siswa kurang termotivasi dalam belajar.
Gaya belajar siswa juga beragam. Ada siswa yang belajar lebih baik dengan melihat gambar, video atau infografis. Siswa ini bertipe visual. Ada juga siswa yang auditori, dia dapat belajar lebih baik dengan mendengar. Ada pula tipe kinestetik yang belajar dengan melakukan/praktik langsung.
Tantangan
Tantangan yang saya hadapi diantaranya:
1. Motivasi belajar siswa rendah, hal ini terlihat dari siswa yang kurang bersemangat ketika belajar. Siswa terlihat bosan, meletakkan kepala di atas meja bahkan ada yang menguap.
2. Gaya belajar siswa yang beragam. Ada siswa yang tipe belajarnya visual, ada juga yang auditori, serta tidak sedikit siswa yang kinestetik.
3. Guru kurang optimal dalam memanfaatkan perangkat TIK yang sudah ada di sekolah untuk menunjang pembelajaran. sekolah saya sudah memiliki aliran listrik di setiap kelas, sinya internet tidak buruk, punya beberapa LCD serta ada TV interaktif yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk pembelajaran.
Aksi
Setelah menentukan masalah yang dihadapi oleh siswa kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran maka saya memilih model pembelajaran berbasis
game untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Saya menggunakan multimedia
pembelajaran interaktif untuk mengakomodir berbagai macam gaya belajar siswa.
Berikut langkah-langkah dalam model Pembelajaran Berbasis Game Manggau Amas (Mencari emas):
Guru membagi siswa menjadi beberapa tim/ kelompok
Guru memberikan 3 tantangan kepada siswa, tantangan dikerjakan berkelompok.
Siswa boleh mengerjakan tantangan selanjutnya jika telah dinyatakan selesai mengerjakan tantangan sebelumnya oleh guru
Kelompok/Tim yang berhasil menyelesaikan tantangan, akan mendapatkan clue untuk mencari emas yang telah disembunyikan guru
Tim yang menang adalah tim yang pertama kali berhasil menemukan emas
Untuk lebih detail, bisa ditonton di vlog saya di link berikut Vlog
Refleksi
Setelah melakukan pembelajaran, saya menanyakan pada siswa bagaimana kegiatan pembelajaran hari ini. Berikut beberapa tulisan siswa tentang pembelajaran dengan Manggau Amas dan MPI
Dari hasil refleksi menunjukkan bahwa motifasi dan semangat belajar mereka meningkat.
Berbagi Praktik Baik
Bekerja sama dengan Komunitas Belajar Mutiara Biru SMA Negeri 1 Maliku, saya berbagi praktik baik disekolah. Praktik baik ini mengambil tema "Implementasi MPI dalam Manggau Amas". Kegiatan dihadiri Kepala sekolah dan dewan guru berjumlah 19 orang.
Bersama Sahabat Teknologi Kalimantan Tengah 2024, saya berbagi dalam webinar dengan tajuk "Inofasi Tanpa Batas, Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan dengan Kurukilum Merdeka.
Jumlah peserta yang hadir berdasarkan daftar hadir ada 160 orang. berikut link daftar hadir
Sangat menginspirasi
BalasHapus